MUTIARA KATA
Hati Adalah Komponen utama Manusia yang Memanusiakan Manusia

Sobat jurnal. Baik buruknya perilaku seorang manusia sangat bergantung pada hati. Jika hatinya baik maka perilakunya akan baik. Sebalikmya, bila hatinya buruk maka akan berakibat pada buruknya perilaku manusia tersebut, maka bisa kita sebut Hati Adalah Komponen utama untuk manusia.
Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Karna Hati Adalah Komponen utama , ternyata Hati juga merupakan bagian yang paling mudah terpengaruh, mudah berubah, dan juga sulit diobati. Tak heran bila para ulama tasawuf memiliki perhatian besar terhadap urusan yang satu ini.
Strategi untuk Menjaga Hati yang Bersih
Muhasabah Diri: Merenungkan perbuatan dan niat secara teratur untuk memastikan kesucian hati dan tujuan yang baik. Melakukan introspeksi diri secara teratur dapat membantu seseorang memperbaiki diri dan menjaga kesucian hatinya.
Membaca Al-Quran dan Berzikir: Membaca Al-Quran dan berzikir adalah cara yang efektif untuk membersihkan hati dari kegelapan dan memperkuat iman. Dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, seseorang dapat menjaga hatinya tetap bersih dan terjaga.
Mengendalikan Nafsu: Mengendalikan hawa nafsu dan menghindari godaan yang dapat merusak kebersihan hati merupakan langkah penting dalam menjaganya. Seseorang perlu memiliki kesadaran diri untuk tidak tergoda oleh hal-hal yang dapat merusak akhlaknya.
Berbuat Baik kepada Orang Lain: Membantu orang lain dan berbuat baik merupakan cara yang efektif untuk menumbuhkan kebaikan dalam hati. Dengan melakukan kebaikan kepada sesama, seseorang tidak hanya menjaga hatinya tetap bersih, tetapi juga memperoleh keberkahan dari Allah SWT.
Sebab lain
kerusakan ini diantaranya adalah dengan terjerumus pada perkara syubhat, terjatuh dalam maksiat dengan memakan makanan yang haram. Bahkan seluruh maksiat bisa merusak, seperti dengan memandang yang haram, mendengar yang haram. Jika seseorang melihat sesuatu yang haram, maka rusaklah hatinya.
Menjaga hati yang bersih dan berakhlak mulia merupakan bagian integral dari praktik Islam yang sejati. Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat memperoleh kedamaian, kebahagiaan.
Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk berusaha menjaga hati mereka tetap bersih dan terjaga dari segala bentuk kejahatan. hal tesebut akan membawa seseorang menuju kehidupan yang lebih bermakna dan bermanfaat, serta mendekatkan kita kepada ridha Allah SWT.
