Perspektif Santri
kenapa ada perbedaan padahal “Alloh Tidak menciptakan Satu tapi harus bersatu!”

Rasulullah Saw digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai rahmatan lil alamin. Sosok Rasulullah sendiri sudah menjadi rahmat. Bukan hanya Rasulullah sebagai pembawa rahmat, tapi sosok beliau sendiri adalah sebagai rahmat.

Apa itu rahmat? Itu adalah kasih sayang!
lantas Bagaimana kita bisa berkasih sayang sesama kita agar persaudaraan kita semakin kuat?
hal Itu bisa kita lihat dari apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa Nabi Muhammad Saw , bisa didekati orang, ucapannya ditaati orang, itu semua semata karena rahmat dari Allah Swt. Rasulullah bisa bersikap lembut kepada orang lain, semata mata karena rahmat dari Allah Swt.
Oleh karena itu, ketika kita akan membangun persaudaraan kita dengan orang lain, utamakanlah kasih sayang kepada mereka. Tunjukkan sikap sayang kita kepada mereka.
Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk menyayangi siapapun yang ada di muka bumi. Sebagaimana sabda beliau,
ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ.
Artinya:
“Sayangilah siapa yang ada di muka bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh siapa saja yang ada di langit” (HR At-Tirmidzi no. 1924).

Itulah sebabnya ketika kita membaca sejarah atau peradaban umat Islam terdahulu, di mana antara umat beragama saling terjadi pemahaman yang baik, itu hampir semuanya bisa kita rujuk pada adanya sikap saling sayang antar mereka, bukan saling membenci. Walaupun mereka berbeda agama, walaupun mereka berbeda pemikiran, mereka tetap menyayangi satu sama lain.
Perbedaan itu sunnatullah. Kita semua berbeda entah, soal selera ataupun bendera. Tidak perlu hendak menyeragamkan semua rasa ataupun kasta.
Seringkali berbeda itu justru membuat hidup terasa mudah dan indah.

Allah pun menciptakan perbedaan agar kita saling mengenal satu sama lain. Karena kalau semuanya sama dan seragam, kita tidak akan mengenali yang lain. Allah bahkan tidak mau menjadikan semua manusia itu beriman dan berislam kepada-Nya.
Dan kita pun diingatkan pada sebuah pesan yang disampaikan oleh KH. Abdul aziz Affandy (Pengasuh pondok pesantren miftahul huda)
“ ALLOH TEH NYIEN HIJI TAPI ALLOH NITAH NGAHIJI”. (allah tidak menciptakan satu jenis saja tapi alloh memerintah kita agar tetap bersatu).
WALLAHU A’LAM
