Kebakaran Motor Cator di Samping Masjid: Sebuah Peringatan akan Pentingnya Kehati-hatian

Miftahul Huda, 21 Juni 2025 — Sebuah motor cator milik dapur pesantren Miftahul Huda mengalami kebakaran pada Sabtu sore, sekitar tiga puluh menit sebelum waktu Ashar. Peristiwa tersebut terjadi di area samping Masjid Agung, yang biasanya menjadi jalur lalu lintas santri dan kendaraan inventaris.

Seorang santri tengah menggunakan motor cator tersebut untuk keperluan logistik. Saat hendak mengisi bahan bakar dalam kondisi mesin mati, tiba-tiba muncul percikan api yang langsung menyambar dan membakar bagian tangki motor. Belum dapat dipastikan apakah penyebabnya murni korsleting atau karena pengisian dilakukan dekat dengan tiang listrik.

“Awalnya motor sudah dimatikan, cuma lagi ngisi bensin. Tiba-tiba ada percikan api,” tutur seorang santri yang menyaksikan kejadian dari dekat.

Dengan sigap, para santri dan pengurus yang berada di sekitar lokasi segera bahu-membahu memadamkan api. Sebagian mengambil kain lap basah, sebagian lain membantu menjauhkan kerumunan. Para santri berhasil memadamkan api dan alhamdulilah tidak menyebabkan korban jiwa maupun luka, dan tidak menjalar ke bangunan lain.

Motor cator tersebut merupakan bagian dari kendaraan inventaris dapur yang biasa digunakan untuk mengangkut bahan makanan dan keperluan santri sehari-hari. Pasca-kejadian, kendaraan tidak dapat digunakan karena kerusakan cukup parah di bagian mesin dan bodi.

Meskipun tidak ada korban, kejadian ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pihak, terutama santri yang diberi amanah menggunakan fasilitas milik pesantren, untuk selalu berhati-hati dan memahami risiko teknis saat mengoperasikan kendaraan.

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.”
— (QS. Al-Baqarah: 195)

Ayat di atas mengajarkan kepada kita tentang pentingnya waspada terhadap hal-hal yang berpotensi membahayakan diri maupun lingkungan. Baik dalam skala besar maupun kecil, kelalaian bisa berbuah bencana. Maka dari itu, adab dalam menggunakan fasilitas, serta ketelitian dalam setiap tindakan, adalah bagian dari amanah yang harus dijaga oleh setiap santri.

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua, dan senantiasa menguatkan nilai kehati-hatian, tanggung jawab, dan kebersamaan dalam menghadapi musibah.