Hamida indonesia
Afirmasi dan Rekognisi Kementerian Agama RI terhadap Forum Madrasah Diniyah HAMIDA dalam Penguatan Pendidikan Diniyah Takmiliyah
Jakarta, 30 Januari 2025 – Dewan Pengurus Pusat Himpunan Alumni Miftahul Huda Departemen Pendidikan yang dipimpin oleh KH. Nurkholis Ahyad, S.Pd., dan K. Ircham Ghiffari, bersama pengurus pusat Forum Madrasah Diniyah HAMIDA (F. Madinah) yang dipimpin oleh KH. Asep M. Tohir, S.H., melakukan audiensi dengan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) di Jakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh Direktur Pesantren dan seluruh Kepala Subdirektorat (Kasubdit) dari Direktorat Pesantren.
Rombongan diterima langsung oleh Dr. Basnang Said, M.Ag., selaku Direktur Pesantren, yang didampingi oleh Dr. Mahrus El-Ma’wa, M.Ag. (Kasubdit Ma’had Aly), Endi Suhendi, S.Ag., M.A. (Kasubdit SPM dan PDF), Aziz Syafiuddin, S.Sos.I., M.Si. (Kasubdit MDT dan TPQ), serta Dr. Yusi Damayanti, S.E.Ak., M.M. (Kepala Subdirektorat Pendidikan Salafiyah dan Kajian Kitab Kuning).
1. Penyampaian Program Strategis Madrasah Diniyah
Pertemuan dimulai dengan penyampaian oleh Direktur Pesantren mengenai berbagai program strategis yang saat ini sedang dijalankan oleh Kementerian Agama, antara lain penguatan kapasitas mudir dan dosen, pendirian pendidikan diniyah formal, satuan pendidikan muadalah, serta peningkatan kualitas pendidikan pesantren.
KH. Nurkholis Ahyad, selaku Ketua Departemen Pendidikan Himpunan Alumni Miftahul Huda, dalam sambutannya menyampaikan tujuan audiensi ini untuk mempererat tali silaturahmi dan melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh alumni Miftahul Huda. Ia juga mengenalkan Forum Madrasah Diniyah HAMIDA (F. Madinah) yang tengah aktif dalam pengelolaan lembaga pendidikan diniyah takmiliyah, serta mengusulkan penyelenggaraan pesantren kilat di sekolah-sekolah pada bulan Ramadhan, dengan melibatkan pesantren-pesantren serta ustad dan kyai setempat.
Pada kesempatan yang sama, beberapa Kasubdit Kemenag memaparkan program-program strategis yang sedang digarap. Dr. Mahrus El-Ma’wa, M.Ag., Kasubdit Ma’had Aly, menjelaskan rencana penguatan kapasitas mudir dan dosen melalui beasiswa non-degree ke luar negeri. Endi Suhendi, S.Ag., M.A., Kasubdit SPM dan PDF, menyampaikan kabar baik bahwa persyaratan pendirian pendidikan diniyah formal akan dikaji ulang dan dipermudah, termasuk penurunan batasan jumlah santri yang semula 250 menjadi 75 atau bahkan 50 santri.
2. Sosialiasi dan Izin Operasion Makan Bergizi Gratis Bagi Pesantren
Aziz Syafiuddin, S.Sos.I., M.Si., Kasubdit MDT dan TPQ, mengungkapkan adanya program beasiswa S1 bagi pengajar MDT dan TPQ. Dr. Yusi Damayanti, S.E.Ak., M.M., juga menjelaskan mengenai program izin operasional bagi pesantren yang belum terdaftar serta program makan bergizi gratis untuk pesantren. Selain itu, persiapan pelaksanaan MQK Internasional pada Oktober 2025 di Pesantren As’adiyah Sengkang, Sulawesi, turut menjadi agenda yang dibahas.
Di akhir pertemuan, Rijah Muhammad Majdidin, Juru Bicara Forum Madrasah Diniyah HAMIDA, mengajukan permohonan agar F. Madinah mendapatkan pengakuan dan penguatan dari Kemenag sebagai mitra strategis dalam pengelolaan madrasah diniyah yang dikelola oleh alumni Miftahul Huda. F. Madinah, yang didirikan dengan tujuan memberikan kekhasan dalam kurikulum, menggunakan kitab-kitab karya KH. Choer Affandy (pendiri Pesantren Miftahul Huda), yang menjadikan kalimah toyyibah sebagai dasar setiap materi pelajaran.
3. Tanggapan Positif dari Pihak Kemenag
Pihak Kemenag memberikan tanggapan positif, terutama dari Kasubdit MDT dan TPQ, yang secara lisan menyatakan dukungannya terhadap kegiatan F. Madinah dan menyambut baik peluang untuk menjalin kemitraan yang lebih erat.
Audiensi ini menunjukkan komitmen bersama antara Forum Madrasah Diniyah HAMIDA dan Kementerian Agama untuk terus memperkuat pendidikan diniyah takmiliyah di Indonesia. Dukungan penuh dari Kemenag diharapkan dapat mendorong perkembangan pendidikan diniyah takmiliyah yang lebih luas dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.