Khutbah Jumat
DOA PASTI DIKABULKAN, HANYA BENTUKNYA YANG BERBEDA

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ الْقُلُوْبَ تَطْمَئِنُّ بِذِكْرِهِ، وَجَعَلَ الرَّاحَةَ فِي الرِّضَا بِقَضَائِهِ. نَحْمَدُهُ تَعَالَى وَنَشْكُرُهُ، وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ إِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ : وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَكِيْنَ
وَالْمُهَجِرِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوْا اَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah…
Salah satu tanda kehambaan kita kepada Allah adalah berdoa. Berdoa itu
berarti meminta dan memohon dengan sepenuh hati hanya kepada Allah.
Bila kita meminta kepada sesama makhluk, semakin sering kita meminta
justru mereka akan merasa jengkel, bosan, bahkan menjauh. Namun berbeda
dengan Allah. Semakin sering kita meminta kepada-Nya, justru semakin Allah
senang, karena doa adalah bukti bahwa kita ini hamba yang butuh kepadaNya, hamba yang tidak sombong di hadapan-Nya.
Allah berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah
kepada-Ku (enggan berdoa), mereka akan masuk neraka dalam keadaan
hina. (QS. Ghafir: 60)
Karena itu, jangan pernah merasa doa kita sia-sia. Doa kita pasti diijabah.
Hanya saja bentuk ijabahnya berbeda-beda sesuai kebutuhan kita menurut
Allah, bukan sekadar keinginan kita. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ يُعَجِّلَ لَهُ دَعْوَتَهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا
“Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung
dosa dan tidak memutuskan silaturahim, melainkan Allah akan memberinya
salah satu dari tiga hal: (1) Allah segerakan terkabulnya doa itu, (2) atau Allah
simpan sebagai pahala untuknya di akhirat, (3) atau Allah jauhkan dari dirinya
keburukan yang sepadan dengan doa yang ia panjatkan.” (HR. Ahmad)
Jama’ah yang dirahmati Allah…
Perhatikanlah kisah Nabi Zakariyya ‘alaihissalaam. Beliau sudah sangat tua,
tulangnya lemah, rambutnya beruban, sementara istrinya mandul. Secara
manusiawi, hampir mustahil mendapatkan keturunan. Tapi beliau tidak
pernah putus asa, beliau tetap berdoa dengan penuh keyakinan:
رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوُرِثِينَ
“Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri, dan Engkau
adalah sebaik-baik Penerus.” (QS. Al-Anbiyaa’: 89)
Apa yang terjadi? Allah Maha Mendengar, Allah Maha Kuasa, Allah kabulkan
doa Nabi Zakariyya dengan cara yang menakjubkan yaitu lahirlah seorang
anak yang kelak menjadi nabi yang mulia, yaitu Nabi Yahya. Allah berfirman:
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَن وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا
وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Maka Kami kabulkan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan
Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang selalu bersegera dalam kebaikan dan mereka berdoa
kepada Kami dengan penuh harap dan cemas, dan mereka adalah orangorang yang khusyuk kepada Kami”. (QS. Al-Anbiyaa’: 90)
Inilah pelajaran untuk kita: Doa bukan sekadar permintaan, tetapi bukti
ketergantungan kita kepada Allah. Dan ingatlah, Allah mengabulkan doa
sesuai kebutuhan hamba-Nya, bukan sekadar keinginannya. Karena sering
kali yang kita inginkan belum tentu baik bagi kita, sementara Allah Maha Tahu
mana yang terbaik.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah…
Mari kita lihat contoh di zaman kita sekarang ; Ada seorang hamba yang
setiap hari berdoa, “Ya Allah, berikan aku rezeki mobil baru.” Tapi ternyata Allah
tahu saat itu yang lebih ia butuhkan bukanlah mobil. Lalu tiba-tiba anaknya
yang sakit disembuhkan oleh Allah. Bukankah itu jauh lebih berharga daripada
sebuah mobil?
Contoh lain, ada yang berdoa, “Ya Allah, berikan aku uang yang banyak.”
Namun Allah Maha Tahu bahwa yang ia butuhkan adalah jalan rezeki yang
halal dan berkah. Maka Allah kabulkan doanya dengan cara lain: Allah
mudahkan anaknya diterima kerja di tempat yang baik, gajinya cukup, dan
membawa keberkahan untuk seluruh keluarga.
Jamaah yang dimuliakan Allah…
Oleh karenany, kita jangan pernah lelah untuk berdoa. Mintalah kepada Allah
SWT dalam keadaan lapang maupun sempit. Yakinlah bahwa setiap doa kita
didengar dan dikabulkan, meskipun bentuknya berbeda dari yang kita
bayangkan. Karena Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Teruslah berdoa, karena doa adalah senjata kita, doa adalah bukti
ketergantungan kita kepada Allah, dan doa adalah jalan turunnya rahmat
Allah.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَني وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ
هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ.
KHUTBAH KEDUA
أَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْداً كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بتقوى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُونَ. وَقَالَ تُعَالَى إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلَّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ آمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِي الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَوَكِلِينَ عَلَيْكَ، الرَّاضِيْنَ بِقَضَائِكَ، الصَّابِرِينَ عَلَى بَلَائِكَ، الرَّاحِيْنَ لِرَحْمَتِكَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
فيَا عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ، وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذَكُرُكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ