Literasi Islami
3 Karakter seorang Santri dan Pelajar yang hampir Punah
Mencari Ilmu adalah sebuah anjuran utama bagi setiap Muslim. Sebab Muslim yang pandai bisa lebih bermanfaat untuk banyak orang. Rasulullah SAW pun mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu. Seorang pencari ilmu di indonesia disebut pelajar dan santri, sekilas nampak sama padahal ada bedanya, karakter santri dan pelajar tentunya perlu di perhatikan agar tidak melenceng dari tujuan mencari ilmu, dan manfaatnya. Mengutip ungkapan Syekh Zarnuji dalam kitab Ta’limul muta’alim :
فلما رأيت كثيرا من طلاب العلم فى زماننا يجدون إلى العلم ولايصلون
Kalau saya memperhatikan para pelajar (santri), sebenarnya mereka telah bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, tapi banyak dari mereka tidak mendapat
[ومن منافعه وثمراته ـ وهى العمل به والنشر ـ يحرمون]
(manfaat dari ilmunya, yakni berupa pengalaman dari ilmu tersebut dan menyebarkannya.)
لما أنهم أخطأوا طريقه وتركوا شرائطه،
Hal itu terjadi karena cara mereka menuntut ilmu salah, dan syarat-syaratnya mereka tinggalkan.
وكل من أخطأ الطريق ضل، ولاينال المقصود قل أو جل
karena, barangsiapa salah jalan, tentu tersesat tidak dapat mencapai sedikit atau banyaknya tujuan tesebut.
Dengarkan nadhoman miftahul huda : https://perpus.miftahul-huda.id/
Secara tektual saja sudah sangat mengerikan efek samping dari karakter santri dan pelajar yang tidak memiliki landasan (Maping) dalam perjalanan mencari ilmu dan memanfaatkannya. Lantas, apa syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam mencari ilmu?
1. Lillah
Di waktu belajar hendaklah berniat mencari Ridha Allah swt. Sekaligus menunjukan rasa Syukur atas kenikmatan akal dan badan yang sehat.
2. Memerangi Kebodohan
Salah satu tujuan penting dalam menuntut ilmu adalah untuk menghilangkan kebodohan, baik kebodohan yang ada pada diri sendiri maupun yang ada pada orang lain.
Allah Ta’ala berfirman,
وَاللّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُونَ شَيْئاً وَجَعَلَ لَكُمُ الْسَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”
(An Nahl : 78)
Dalam ayat di atas, selanjutnya Allah menyebutkan tiga nikmat secara khusus yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati karena kemuliaan dan keutamaanya. Ketiga hal ini merupakan kunci bagi setiap ilmu. Seorang hamba tidak akan memeperoleh ilmu kecuali melalui salah satu pintu ini.
3. Melanggengkan islam
Mengembangkan agama dan melanggengkan islam perlu menjadi niat yang selalu terpatri, sebab kelanggengan islam itu harus diwujudkan dengan ilmu. Bahkan, Zuhud dan taqwapun tidak sah jika tanpa berdasar ilmunya.
ومن منافعه وثمراته ـ وهى العمل به والنشر ـ يحرمون
Manfaat dari ilmunya, yakni berupa pengalaman dari ilmu tersebut dan menyebarkannya.
(Muqodimah Syekh Zarnuji dalam kitab Ta’limul muta’alim )
Mind Mapping adalah teori penyederhanaan konsep berpikir, seyogyanya cendikiawan muslim mampu menguasai teknik ini agar titik start dan finish kita bisa termanage dengan baik dan efektif, sehingga kita bisa menjadi muslim yang produktif.
والله أعلم بالصواب
Penulis : anugah24
Sumber : Nadhom dupi nganiatan ngaos ( Kitab Ta’limul muta’alim )