Connect with us

Khutbah Jumat

JANGAN BERSANDAR PADA AMAL, SANDARKAN HARAPANMU PADA ALLAH

Published

on

Departemen Dakwah
DPP. HAMIDA (Himpunan Alumni Miftahul Huda)

Muqodimah Khutbah

Segala puji hanya milik Allah, yang tidak satu pun urusan terjadi tanpa izin
Nya, tidak ada nikmat yang sempurna kecuali dengan rahmat-Nya, dan tidak
ada kebaikan yang dapat dicapai kecuali dengan taufik dari-Nya.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kepada kita jalan menuju Allah.
bukan hanya melalui lisan, tetapi dengan teladan amal dan keikhlasan.

Ma‘asyiral Muslimin Rahimakumullah…

Setiap kita tentu ingin menjadi hamba yang taat, tekun beribadah, rajin
berbuat baik. Tapi ada satu penyakit hati yang sering tidak kita sadari yaitu
“Bersandar pada amal, bukan pada Allah”.

Ungkapan ini menggugah kita untuk merenung bahwa ketika seseorang
terlalu percaya diri dengan amalnya. Maka saat ia jatuh dalam dosa atau
lalai dari ibadah, harapannya kepada Allah pun melemah bahkan mungkin
berhenti tidak mau beramal lagi, lalu ia putus asa. Ini karena sandarannya bukan
lagi kepada rahmat Allah, melainkan kepada usaha dirinya sendiri.

Ayat ini menjelaskan dengan sangat gamblang bahwa tidak satu pun dari kita
yang bisa suci atau layak di hadapan Allah tanpa karunia dan rahmat-Nya.
Bukan karena amal kita yang banyak, bukan pula karena ibadah yang
panjang melainkan karena Allah yang menyucikan dan memilih siapa yang
dikehendaki-Nya.

Hadirin Jama’ah yang Allah muliakan…

Lihatlah Nabi Adam As. Ketika ia tergelincir, beliau tidak lari dari Allah
melainkan beliau memohon ampun dengan tulus dan Allah pun menerima
taubatnya.

Para sahabat Nabi pun senantiasa takut amalnya tidak diterima. Mereka
beramal sungguh-sungguh, tapi tetap mereka berkata:
“Kami tidak tahu apakah amal ini diterima atau tidak, tapi kami terus berdoa
dan berharap.

Hadirin Jama’ah yang dimuliakan Allah…
Lalu, bagaimana seharusnya sikap terbaik kita kepada Allah?
1.Teruslah beramal, namun jangan merasa berjasa. Ibadah adalah hak Allah,
bukan prestasi pribadi. Jangan pernah merasa bahwa amal kita cukup
sebagai “tiket” ke surga. Itu semua hanya karena taufik dan rahmat-Nya.
2.Jika tergelincir dalam dosa, segeralah kembali kepada Allah dengan taubat
yang tulus. Jangan menunggu diri merasa “layak” atau “pantas” untuk
bertaubat. Justru Allah mencintai hamba yang kembali dalam kondisi hina,
penuh tangis, dan harapan.
3.Perbanyaklah doa. Mohon kepada Allah agar diberikan taufik, hidayah, dan
keteguhan hati untuk terus berada di jalan-Nya.Semoga khutbah ini
membawa manfaat dan menguatkan iman kita semua. Amin Ya Rabbal
‘Alamin

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2023 Miftahul Huda Pusat.

ا?. ب?. قانوني?.