Perspektif Santri
Makna Santri dalam Budaya dan Agama

Mengupas Sebutan dan makna santri, santri biasanya terpatri kepada orang-orang yang menempuh pendidikan di pondok pesantren. Padahal santri memiliki arti yang lebih luas dari sekadar murid pesantren.
Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-13. KH Ma’ruf Amin menjelaskan makna santri yang lebih luas, menurutnya santri tidak hanya orang yang berada di pondok pesantren dan bisa mengaji kitab atau ahli agama. Namun, orang-orang yang ikut kiai dan setuju dengan pemikiran serta turut dalam perjuangan kaum santri.
Asal-usul kata santri
1. Bahasa sanskerta
Menurut Nurcholish Madjid asal-usul kata santri berasal dari bahasa sanskerta yang berarti melek huruf. Di sisi lain, John E. Kata “santri” berasal dari bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji.
2. Bahasa Indonesia
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), santri merupakan orang yang mendalami agama Islam. Dan arti lainnya santri sebagai orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh atau orang yang saleh.
3. Bahasa arab
Kata santri dalam bahasa Arab juga memiliki kepanjangan dalam setiap hurufnya. Berikut kepanjangan santri yang terdiri dari lima huruf.
dalam tulisan bahasa Arab terdiri dari lima huruf yaitu سنتري. tersusun dari beberapa huruf, sin (س), nun (ن), ta (ت), ra (ر), dan ya (ي). Setiap huruf itu memiliki kepanjangan serta pengertian yang luas terhadap makna santri yang sedang kita kupas.
Mulai dari huruf sin (س) adalah kepanjangan dari saliq alkhayri (سَافِقَ الخَيْرِ) yang berarti pelopor kebaikan.
Huruf Nun (ن) kepanjangan dari Naibu anil (نَّاسِبُ العَلَمَاءِ) penerus ulama.
Ta (ت) Taarikun ‘ani al-Ma’ashi (تَارِك المعاصي) orang yang meninggalkan kemaksiatan.
Ra (ر) Rooghibun fi al-Khoirot yaitu ridho Allah
dan huruf ya (ي) dari kepanjangan (اليقين) artinya keyakinan.
ayo mondok!
di Ponpes Miftahul Huda, Manonjaya, Tasik

Untuk menjadi seorang santri tidaklah mudah. Banyak lika-liku tantangan yang harus dihadapi ketika menjadi seorang santri, demi mendapatkan ilmu atau cahaya ilahi. Hal itu disebabkan oleh berbanding lurusnya ujian dan keunggulan, karna seorang santri memiliki beberapa keutamaan dan kelebihan, diantaranya:
1. Pendaki Langit
من يرد الله أن يهديه يشرح صدره للإسلام ومن يرد أن يضلّه يجعل صدره ضيّقا حرجا كأنّما يصعّد في السماء
“Barang siapa yang Allah SWT menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangnkan dadanya untuk (mempelajari, memeluk, mengamalkan dan menda’wahkan) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah SWT kesesatannya, niscaya Allah SWT menjadikan dadanya sesak lagi sempit (untuk mempelajari, memeluk, mengamalkan dan menda’wahkan Islam), seolah-olah ia sedang mendaki ke langit”.
(Surat Al An’am ayat 125)
2. Memiliki derajat yang tinggi
يرفع الله الّذين أمنوا منكم والّذين أوتوا العلم درجات
“Niscaya Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
(Surat Al Mujadilah ayat 11)
3. Diberi Faham Lebih dalam ilmu agama
من يرد الله به خيرا يفقّهه في الدين
“ Barang siapa dikehndaki Allah SWT dengan kebaikan (dunia dan akhirat) maka Allah akan memahamkannya dalam (urusan) agama”.
(Hadits al-Bukhari, no. 2948 dan Muslim, no. 1037).

Benang merah
Dari paparan tersebut, kita mendapat dua sudut pandang:
1. Secara Duniawi
jelas sudah bahwa santri adalah seseorang yang menerima ajaran-ajaran Islam dari para kiai. Para kiai itu belajar Islam dari guru-gurunya yang keilmuan tersebut, sanadnya terhubung sampai Rasulullah SAW.
Para santri, menerima Islam dan menyebarkannya dengan pendekatan budaya yang berakhlakul karimah, bergaul dengan sesama dengan baik.
Santri juga menghormati budaya, bahkan menjadikannya sebagai infrastruktur agama, kecuali budaya yang bertentangan ajaran Islam seperti seks bebas atau minum-minuman keras, dan beberapa budaya yang melanggar syara.
Santri juga merupakan orang-orang yang menindak lanjuti dakwah dengan budaya seperti sistem dakwah Wali Songo. Dakwah seperti itu yang jelas ampuh, efektif,”. Dakwah dengan cara seperti itu terbukti di dalam sejarah berhasil mengislamkan Nusantara tanpa kekerasan dan pertumpahan darah. Bahkan raja-raja Nusantara itu menjadi seorang muslim.
2. Secara Ukhrawi (akhirat)
seorang santri memiliki sebuah kesempatan yang erat dengan firman Allah SWT, dan anjuran Rasulullah SAW. Semoga kita termasuk santri yang mendapatkan fadilah tersebut.
Penulis : anugrah24