Pitutur
Rasa Netral: Kunci Mencapai Tingkat Iman Tertinggi
Karena semua pujian itu “Lillahi Robbil ‘alamin”.
Maka, jika ada seseorang yang dipuji lalu ia merasa bangga dan bahagia dengan pujian tersebut, berarti ia berbahagia atas apa yang tidak ada dalam dirinya, dalam istilah sunda kita kenal sebagai “adean ku kuda beureum”.
Pujian itu hanya milik Alloh, hanya saja sebagai tanda syukur kita akan ni’mat yang telah Alloh anugrahkan, kita ucapkan ‘Alhamdulillah’.
Sama hal nya dengan kita dihina, dicaci, dimaki. Tidak perlu kita merasa sakit hati, karena tidak ada yang bisa mencaci dan memaki kecuali yang Maha Suci, Alloh Robbul Izzati.
Maka, jika ada yang menghina, mencaci dan memaki, hakikatnya bukan dari orang yang menghina, melainkan Alloh sedang mengecek sampai mana hati seseorang menangani apa yang dikerjakan makhluk-Nya atas orang tersebut.
Karena pada dasarnya tidak ada yang bisa mencaci seperti hal nya tidak ada yang bisa memuji jika tidak Alloh kehendaki.